kesulitan guru dalam membelajarkan materi kimia di SMA/MA



Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari sifat dan komposisi materi (yang tersusun oleh senyawa-senyawa) serta perubahannya, bagaimana senyawa-senyawa itu bereaksi/ berkombinasi membentuk senyawa lain. Makanan, minuman, udara, pakaian, kendaraan, tubuh kita, benda-benda langit yang jauh dari kita tersusun oleh senyawa kimia.  Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kimia, karena hampir setiap perubahan materi melibatkan proses kimia, proses pencernaan makanan, pembusukan sampah, penuaan kulit, perkaratan besi, pembakaran bensin, kebakaran hutan, pelapukan batuan, pembentukan bintang, pembuatan plastik, pembuatan sabun dan pembuatan obat adalah contoh-contoh proses kimia.
Materi Pelajaran Kimia di SMA banyak berisi konsep-konsep yang cukup sulit untuk difahami siswa, karena menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitungan-hitungan serta menyangkut konsep-konsep yang bersifat abstrak dan dianggap oleh siswa merupakan materi yang relatif baru dan belum pernah diperolehnya ketika di SMP. Hasil pengamatan di beberapa SMA di Bandar Lampung (2006) menunjukkan bahwa penyampaian materi kimia SMA dengan metode demonstrasi dan diskusi nampaknya kurang optimal dalam meningkatkan aktivitas dan minat belajar siswa. 
Dalam proses pembelajaran kimia di beberapa sekolah selama ini terlihat kurang menarik, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat pada pelajaran kimia, sehingga suasana kelas cenderung pasif, sedikit sekali siswa yang bertanya pada guru meskipun materi yang diajarkan belum dapat dipahami. Dalam pembelajaran seperti ini mereka akan merasa seolah-olah dipaksa untuk belajar sehingga jiwanya tertekan. Keadaan demikian menimbulkan kejengkelan, kebosanan, sikap masa bodoh, sehingga perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran menjadi rendah. Hal ini akan berdampak terhadap ketidaktercapaian tujuan pembelajaran kimia.
Hasil penelitian yang dilakukan selama ini (Sunyono, 2005), ternyata rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang menyangkut reaksi kimia dan hitungan kimia, akibat rendahnya pemahaman konsep-konsep kimia dan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran kimia. Di samping itu, guru kurang memberikan contoh-contoh konkrit tentang reaksi-reaksi yang ada di lingkungan sekitar dan sering dijumpai siswa. Oleh sebab itu, diperlukan suatu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran kimia di kelas dengan menerapkan pendekatan dan metode yang tepat. 
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa rendahnya aktivitas, minat, dan hasil belajar kimia siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
1.      Penyampaian materi kimia oleh guru dengan metode demonstrasi yang hanya sekali-kali dan diskusi cenderung membuat siswa jenuh, siswa hanya dijejali informasi yang kurang konkrit dan diskusi yang kurang menarik karena bersifat teoritis;
2.      Siswa tidak pernah diberi pengalaman langsung dalam mengamati suatu reaksi kimia, sehingga siswa menganggap materi pelajaran kimia adalah abstrak dan sulit difahami; 
3.      Metode mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi dan tidak inovatif, sehingga membosankan dan tidak menarik minat siswa. Hal ini menunjukkan kompetensi guru kimia yang masih perlu ditingkatkan.
Rendahnya aktivitas belajar siswa dalam mempelajari kimia diduga disebabkan kimia merupakan ilmu yang tidak bermanfaat dalam kehidupannya kelak, selain adanya anggapan bahwa kimia adalah ilmu yang sukar dipelajari.  Untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar kimia siswa, guru perlu melakukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran melalui kegiatan yang kreatif dan inovatif. Pembelajaran kimia yang berorientasi pada penumbuhan keterampilan generik sains (KGS) perlu dikembangkan, agar siswa dapat memahami bahwa kimia adalah ilmu yang terkait dalam kehidupan manusia sehari-hari, sehingga anggapan di atas dapat diminimalisir. Dengan demikian, Pembelajaran kimia yang diterapkan haruslah mempertimbangkan karakteristik siswa, karakteristik materi kimia, dan kondisi sekolah atau fasilitas yang dimiliki sekolah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan identifikasi masalah-masalah pembelajaran kimia, baik dilihat dari motivasi belajar siswa dan kompetensi siswa maupun karakteristik konsep-konsep kimia yang akan dibelajarkan pada siswa.
Permasalahan :
Menurut teman-teman bagaimana cara kita sebagai calon guru untuk mengatasi kesulitan membelajarkan kimia pada siswa?

Komentar

  1. salah satu cara kita sebagai guru agar pembelajaran kimia itu tidak sulit diterima oleh siswa yaitu dengan memperhatikan cara mengajar kita. cara mengajar kimia ini haruslah seimbang antara pengetahuan pedagogis dengan konten materi yang diajarkan. Konten disini adalah pengetahuan sains yang semestinya dikuasai oleh pengajar, baik itu fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori, sedangkan pedagogi berhubungan dengan cara-cara(metode) yang dapat dilakukan untuk membantu siswa belajar dan memecahkan masalah dalam sains

    BalasHapus
  2. pedagogis seperti apa contohnya yang dapat dilakukan guru agar siswa dapat menguasai dengan baik yulia?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pedagogis disini kan cara gimana guru itu menyampaikan materi pembelajaran. Berarti berkaitan dengan model dan metode yg digunakan. Guru disini harus bisa menyesuaikan materi yg akan diajar dengan model serta metode yg digunakan. Apakah materi yg diajar cocok dgn model yg digunakan. Contohnya kita belajar mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit disini bisa digunakan model STAD, inkuiri terbimbing, PBL. tidak cocok jika menggunakan model jigsaw, karena materi larutan elektrolit dan non elektrolit ini hanya satu bahasan. Jadi, adanya kesesuain antara materi yg diajar dengan model dan metode yg digunakan.

      Hapus
  3. hal yang pertaa dilakukan adlah menciptakan suasana yang nyaman dan menyenagkan . setelah itu guu haruslah menyaipan materi sesuai dengan kemampuan siswanya dengan menggunakan model dan metode yang menarik sehingga siswa dapat memahami materi walaupun menggunakan model dan metode yang sederhana. guru juga megaitkan materi dan membawa materi dengan manfaat yang ada di dalam kehidupan kita seingga siswa dapat mudah memahaminya

    BalasHapus
  4. yaitu dengan membuat pembelajaran yang kreatif yang dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa, salah satu cara yang dapat digunakan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran seperti PBL, inkuiri, discovery learning dan sebagainya atau dapat juga dengan menerapkan media pembelajaran yang sudah tervalidasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miskonsepsi dan Kendala Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Kimia di SMP dan SMA

Kesulitan Belajar Kimia pada Siswa SMP dan SMA

Diagonisis dan Tindakan Klinis Mengatasi Kesulitan Siswa yang Malas Belajar Kimia