Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Penelitian Tindakan Kelas

Gambar
     Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan Lewin inilah yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen Kemmis, Robin McTaggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan sebagainya. PTK di Indonesia baru dikenal pada akhir dekade 80-an. Oleh karenanya, sampai dewasa ini keberadaannya sebagai salah satu jenis penelitian masih sering menjadikan pro dan kontra, terutama jika dikaitkan dengan bobot keilmiahannya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) didefinisikan sebagai penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Dalam model penelitian ini, si peneliti (guru) bertindak sebagai pengamat ( observer ) sekalligus sebagai partisipan. Dilakukannya PTK adalah dalam rangka guru bersedia untuk mengi

Diagonisis dan Tindakan Klinis Mengatasi Kesulitan Siswa yang Malas Belajar Kimia

Gambar
  Berikut faktor penyebab siswa atau anak didik kurang berminat atau malas untuk belajar. yaitu : Pertama , faktor penyebab yang pertama ini berasal dari dalam diri (intern) siswa: ·          Peserta didik yang  lapar  dan  sakit  atau kondisi fisiknya tidak baik tentu tidak akan menerima pelajaran dengan baik pula. ·          Kelelahan , juga mempengaruhi minat belajar siswa di dalam kelas. Ini bisa saja terjadi karena disebabkan oleh siswa yang terlalu banyak menghabiskan energinya untuk bermain, sehingga sebagian tenaganya terkuras dan malas untuk berlajar. ·          Ada masalah , anak yang tengah mengalami masalah seperti sedih dan bertengkar tentu sulit untuk konsentrasi belajar, karena fokusnya telah hilang akibat memikirkan apa yang menjadi masalahnya. Kedua , faktor yang kedua berasal dari luar diri (ekstern) siswa: ·          Model pembelajaran  yang membosankan dan monoton mengakibatkan anak tidak tertarik untuk belajar. ·          Sikap guru  yang tidak

Teknik-Teknik Membelajarkan Materi Kimia pada Fase Pendahuluan dan Fase Penutup

Gambar
Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dari beberapa kemampuan keterampilan mengajar adalah kemampuan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Membuka pelajaran merupakan awal dilaksanakannya proses pembelajaran, jika hal ini dilakukan dengan baik dan benar akan membawa dampak yang positif terhadap keberhasilan proses kegiatan berikutnya. Untuk mengetahui apakah proses tersebut dilakukan dengan baik dan benar, maka ada salah satu keterampilan yang harus dilakukan oleh guru, yaitu keterampilan menutup pelajaran. Oleh karena itu, kedua keterampilan ini merupakan salah satu keterampilan dari 8 (delapan) kemampuan keterampilan mengajar yang dipadukan menjadi satu kemampuan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Membuka Pelajaran Langkah-langkah membuka pelajaran :   1.   Menarik perhatian siswa dengan cara a.      Variasi gaya mengajar guru b.     Mempergunakan bermacam media pengajaran c.       Variasi pola int

kesulitan guru dalam membelajarkan materi kimia di SMA/MA

Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari sifat dan komposisi materi (yang tersusun oleh senyawa-senyawa) serta perubahannya, bagaimana senyawa-senyawa itu bereaksi/ berkombinasi membentuk senyawa lain. Makanan, minuman, udara, pakaian, kendaraan, tubuh kita, benda-benda langit yang jauh dari kita tersusun oleh senyawa kimia.  Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kimia, karena hampir setiap perubahan materi melibatkan proses kimia, proses pencernaan makanan, pembusukan sampah, penuaan kulit, perkaratan besi, pembakaran bensin, kebakaran hutan, pelapukan batuan, pembentukan bintang, pembuatan plastik, pembuatan sabun dan pembuatan obat adalah contoh-contoh proses kimia. Materi Pelajaran Kimia di SMA banyak berisi konsep-konsep yang cukup sulit untuk difahami siswa, karena menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitungan-hitungan serta menyangkut konsep-konsep yang bersifat abstrak dan dianggap oleh siswa merupakan materi yang relatif baru dan belum pernah diperolehnya ketika